Jangan Setengah-setengah!

Sabda-Mu Abadi | 31 Desember 2024 | Mrk. 8:27-30
”Lalu Yesus memperingatkan mereka dengan keras supaya jangan berbicara kepada siapa pun tentang Dia.”
Yesus Orang Nazaret telah menjadi misteri baru. Banyak orang bertanya, ”Siapakah orang ini?” Bukan pertanyaan biasa. Sebab, banyak orang telah menyaksikan—setidaknya mendengar—bahwa Ia telah menyembuhkan banyak orang, mengusir setan, dan menjungkirkan tatanan keagamaan waktu itu. Dan ini memunculkan harapan baru akan munculnya Mesias.
Di Kaisarea Filipi Yesus membuka tabir-Nya. Mulanya Dia bertanya kepada para murid-Nya mengenai komentar orang tentang diri-Nya. Yesus mulai dengan pendapat orang lain.
Ini penting diperhatikan karena manusia adalah makhluk sosial. Ia perlu mendengar dan mempertimbangkan apa kata orang. Namun, apa yang dikatakan orang bukanlah segala-galanya. Para murid harus menyatakan pendapat pribadi mereka tentang Yesus.
Jawaban Petrus tepat. Akan tetapi, Sang Guru melarang para murid-Nya dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun. Apa pula maksudnya ini? Bukankah Yesus hendak membuka tabir-Nya, tetapi mengapa pula Ia melarang keras.
Alasan di balik peringatan keras itu terlihat di perikop berikut. Ternyata para murid salah tafsir. Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Mesias. Namun demikian, istilah yang disematkan pada diri Yesus itu dipahami dengan cara berbeda. Dan memang tak mudah bagi para murid mengerti hal macam begini. Bagaimana mungkin orang yang begitu berkuasa dan baik hati itu bisa mati disalib? Tidak masuk akal bukan?
Peringatan Yesus, agar para murid tidak memberitahukan perihal kemesiasan-Nya, menjadi lebih gampang dinalar. Sebab, tafsiran salah tentang Yesus akan menimbulkan penyesatan.
Bagaimana supaya nggak tersesat? Satu kuncinya: Dengarkanlah firman Allah secara utuh. Jangan setengah-setengah!
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: