Kami Telah Melihat Bintang-Nya
Sabda-Mu Abadi | 9 Juni 2025 | Mat. 2:1-2
”Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya, ’Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.’”
Kisah kedatangan orang Majus menyatakan bahwa Allah bekerja dalam berbagai cara untuk menyatakan kehendak-Nya. Jika kepada para gembala Allah menyatakan berita Natal melalui malaikat, kepada orang Majus—yang tidak mengenal dan percaya keberadaan makhluk surgawi—Allah berbicara melalui pengetahuan mereka. Jelaslah Allah bekerja tidak hanya melalui satu cara. Allah menyapa manusia dalam keberadaannya—berdasarkan situasi dan kondisi manusia.
Sapaan itu unik. Karena itu, jangan paksa Allah menyatakan kehendak-Nya menurut keinginan kita. Allah, Sang Pencipta, memahami ciptaan-Nya. Ia mengetahui cara yang paling tepat untuk berkomunikasi dengan manusia. Persoalannya: Apakah manusia cukup peka dalam menyambut sapaan Allah?
Orang Majus peka. Ketika melihat bintang di langit, mereka mengambil keputusan untuk mencari Raja Yahudi yang baru lahir. Sepertinya mereka mewakili orang-orang bukan Yahudi yang datang dari jauh untuk menghormati Bayi di Betlehem. Hikmat orang Majus membawa mereka ke sana. Malah penulis sepertinya hendak mengatakan bahwa Allah justru berbicara kepada umat-Nya lewat orang asing.
Sebenarnya, kisah orang Majus ini telah dinubuatkan berabad lalu. Penulis Kitab Yesaya menegaskan bahwa bangsa-bangsa bukan Yahudi akan berduyun-duyun ke Sion, yakni tempat Tuhan bertakhta, tempat Ia menyinarkan terang-Nya (Yes. 60:3). Yesaya tampaknya hendak menyatakan bahwa Allah Israel bukan untuk kalangan Yahudi saja. Allah Israel, Allah Pencipta, merupakan Tuhan atas segala bangsa.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabada-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!
