Kata Kerja

Sabda-Mu Abadi | 12 Desember 2024 | Mrk. 6:41
”Setelah mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap syukur, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya menyajikannya kepada orang-orang itu; begitu juga Ia membagikan kedua ikan itu kepada mereka semua.”
Dalam satu ayat ini bertaburan banyak kata kerja: mengambil, menengadah, mengucap syukur, memecah-mecahkan, memberikan, menyajikan, membagikan.
Mengambil memperlihatkan dengan jelas bahwa Yesus berdaulat. Namun, juga menyatakan dengan jelas pada awalnya roti dan ikan itu adalah milik para murid. Jelaslah, manusia dilibatkan dalam karya Allah. Mukjizat tidak berasal dari ketiadaan. Yesus melibatkan para murid, juga apa yang mereka miliki.
Menengadah dan mengucap syukur merupakan pengakuan bahwa sejatinya lima roti dan dua ikan itu pun adalah pemberian Allah. Allahlah yang berkarya dalam diri manusia dalam pembuatan roti dan pengolahan ikan itu. Manusia tentu tidak bisa menciptakan ikan, sama halnya manusia tak bisa menciptakan gandum.
Memecah-mecahkan karena tanpa dipecah-pecah roti itu tidak dapat dibagikan kepada orang lain. Kalau roti itu tidak dipecah-pecah kemungkinan hanya cukup untuk lima orang. Ya, dipecah-pecahkan untuk dibagi-bagikan.
Memberikan kepada para murid nyata memperlihatkan bahwa Yesus tidak ingin mengerjakan karya Bapa itu sendiran. Ia mengajak para murid untuk menjadi saluran bagi orang-orang lain. Itu jugalah yang diperbuat Yesus dengan kedua ikan itu.
Yang tak boleh dilupakan adalah frasa ”kepada mereka semua”. Semua orang mendapatkannya. Tak ada yang ketinggalan. Sebab, semua orang penting di mata Yesus tanpa kecuali.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: