Keluarga Allah

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 10 Juni 2023 | 1Tim. 3:14-15

”Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. Jadi, jika aku terlambat, engkau sudah tahu bagaimana orang harus hidup dalam keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.”

Antisipasi. Itulah yang dilakukan Paulus. Sesungguhnya paling enak adalah bicara secara langsung. Namun, itu bukan hal yang gampang. Dan Paulus tidak ingin menundanya karena kepentingan dari isi pembicaraannya itu. Sehingga, yang dilakukannya adalah menulis surat.

Tentu saja, surat mempunyai keterbatasan. Sifatnya memang satu arah. Monolog. Sehingga jika ada pertanyaan atau respons tidak dapat langsung dikatakan. Kalau pun ada, ya harus disimpan dahulu dan baru dikatakan ketika bertemu muka.

Namun demikian, Paulus merasa perlu menulis surat supaya umat Allah tahu bagaimana seharusnya hidup dalam keluarga Allah. Dan ia meminta Timotius menyatakannya terlebih dahulu kepada warga jemaat bagaimana hidup dalam keluarga Allah.

Di sini Paulus menyatakan bahwa setiap Kristen merupakan keluarga Allah. Dan keluarga Allah berarti hidup menurut aturan Allah. Jadi enggak bisa sesukanya sendiri. Dan keluarga Allah merupakan tiang penegak dan pendukung ajaran yang benar dari Allah.

Sekali lagi, menjadi anggota keluarga Allah berarti dipanggil untuk hidup seturut aturan Allah. Artinya dia harus hidup berdasarkan dan mempraktikkan ajaran Allah itu dalam hidup sehari-hari. Sehingga orang luar boleh tahu dan mungkin juga tertarik untuk hidup dalam ajaran Allah itu.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Joshblake