Keluarga Tuhan

Sabda-Mu Abadi | 21 Juni 2023 | 1Tim. 5:1-2
”Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegurlah dia sebagai bapak. Tegurlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu, dan perempuan-perempuan muda sebagai saudaramu dengan penuh kemurnian.”
Pemimpin memang mesti berprinsip. Begitu ketatnya dengan prinsip, kadang ia menjadi begitu keras tak hanya kepada diri sendiri, juga kepada orang lain.
Karena itu, Paulus menasihati Timotius untuk tidak keras terhadap warga jemaat dewasa yang tidak mendengarkannya, bahkan menganggapnya sebagai ayah kandung. Bisa dipahami jika seorang laki-laki dewasa, karena telah makan asam dan garam kehidupan, menganggap dirinya lebih benar. Dan karena itu, Timotius harus menghormatinya sebagai ayah kandung.
Juga Timotius diminta memperlakukan para perempuan tua sebagai ibu dan orang muda dianggap sebagai saudara. Dan untuk perempuan-perempuan muda, Paulus menekankan kemurnian hati. Ya, sang guru sepertinya tak ingin Timotius jatuh dalam dosa seksual.
Dengan cara begini, Paulus mengajak Timotius untuk melihat warga jemaat secara keseluruhan sebagai keluarganya sendiri. Sebab, jemaat memang merupakan satu keluarga, sama-sama keluarga Tuhan.
Tentu saja, dalam suatu keluarga tak jarang ada gesekan di sana sini. Namun, gesekan itu perlu diterima sebagai upaya untuk membuat anggota keluarga lain menjadi semakin baik. Jadi, bukan karena membenci satu sama lain. Masak keluarga saling membenci?
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Anne N.