Kemurnian
Sabda-Mu Abadi | 28 Juni 2023 | 1Tim. 5:19-22
”Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi. Mereka yang berbuat dosa hendaklah kautegur di depan semua orang agar yang lain itu pun takut. Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu: Perhatikanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak. Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah kemurnian dirimu.”
Kemurnian diri. Inilah nasihat Paulus kepada Timotius. Sebagai pemimpin jemaat, Timotius mesti berlaku adil. Ia tidak boleh mengambil keputusan secara sepihak berkait tuduhan terhadap seorang penatua.
Penatua adalah jabatan publik. Ia tetap menyandang jabatan tersebut meski tidak berada dalam jemaat. Dan tuntutan terhadap kehidupannya pasti tinggi. Tak hanya dari warga jemaat yang dipimpinnya, tetapi juga masyarakat pada umumnya. Ia diharapkan dapat bersikap dan bertindak sesuai jabatannya itu.
Karena penatua merupakan jabatan publik, yang menjabat pastilah turut menjadi sorotan. Sehingga, bisa saja ada orang yang merasa tersandung oleh sikap dan tindakan seorang penatua dan melaporkannya kepada Timotius.
Nah, pada titik ini, Timotius harus bijak. Ia harus mempertimbangkan apakah laporan itu memang fakta atau tafsiran semata. Jika fakta, Timotius harus menegurnya di hadapan publik dan tak boleh menyembunyikannya. Jika tafsiran, yang melapor harus ditegur karena dengan sengaja membuat rumor.
Sekali lagi, Timotius harus berlaku adil, tanpa prasangka. Ia harus sungguh-sungguh menjaga kemurnian dirinya. Hanya itulah yang akan menjadikannya pemimpin sejati.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Milad F.