Kerangka Berpikir Baru

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 7 November 2024 | Mrk. 2:21-22

”Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal yang baru itu akan mencabik yang lama, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Namun, anggur yang baru hendaknya dituang ke dalam kantong yang baru pula.”

Berkait puasa, sepertinya Yesus sedang mengingatkan bahwa Kerajaan Allah menuntut tanggapan, sikap, dan tindakan yang baru. Perlu ada perubahan paradigma. Jika tidak, pasti akan terjadi kebingungan.

Alasan yang dinyatakan Yesus sungguh logis. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Tidak ada orang yang menambal baju tua dengan sepotong kain baru. Sebab kain penambal itu akan menciut dan menyobek baju itu, sehingga mengakibatkan sobekan yang lebih besar.” Ya, penempelan hanya akan membuat koyakannya semakin besar karena kain baru itu akan menarik kain baju lama.

Berkenaan anggur, tentu saja anggur baru masih dalam proses fermentasi. Dan proses itu akan menghancurkan kantong kulit yang lama. Yang akhirnya membuat sang pemilik dirugikan, kehilangan kantong dan juga anggurnya.

Konsep baru perlu disikapi dengan kerangka berpikir baru. Karena itu, konsep Kerajaan Allah yang dibawa Yesus harus ditanggapi dengan paradigma baru.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Minh Triet