Manusia Kepunyaan Allah

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 5 Juli 2023 | 1Tim. 6:11-12

”Engkau, hai manusia kepunyaan Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, kesalehan, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan. Bertandinglah dengan benar dalam pertandingan iman dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.”

Menarik disimak, bagaimana Paulus menyapa Timotius sebagai manusia kepunyaan Allah. Dalam Alkitab TB dipakai istilah ”manusia Allah”. Ya, Paulus mengingatkan bahwa Timotius adalah milik Allah. Dan karena itu, ia mengingatkan Timotius untuk menjauhkan diri dari cinta uang dan mengejar keadilan, kesalehan, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan.

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Tetapi engkau adalah orang milik Allah, jadi engkau harus menjauhi semuanya itu. Berusahalah menjadi orang yang benar di mata Allah, yang mengabdi kepada Allah, percaya kepada Kristus, mengasihi sesama, tabah dalam penderitaan, dan bersikap lemah lembut. Berjuanglah sungguh-sungguh untuk hidup sebagai orang Kristen supaya engkau merebut hadiah hidup sejati dan kekal. Sebab untuk itulah Allah memanggil engkau pada waktu engkau mengakui di hadapan banyak orang bahwa engkau percaya kepada Kristus.”

Paulus tampaknya menegaskan bahwa milik Allah harus hidup seturut standar Allah. Aneh rasanya mengakui diri sebagai milik Allah, namun hidup semaunya sendiri. Hidup kudus seturut standar Allah semestinya tak perlu dianggap beban, tetapi sungguh keniscayaan.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Foto: Unsplash/T. Wang