Masalah

Sabda-Mu Abadi | 19 November 2023 | Yos. 22:13-14
”Kemudian orang Israel mengutus Pinehas bin Eleazar, ke tanah Gilead, kepada bani Ruben, kepada bani Gad dan kepada suku Manasye yang setengah itu, ke tanah Gilead. Pinehas disertai sepuluh pemimpin, satu pemimpin kaum keluarga mewakili tiap suku Israel. Masing-masing mereka adalah kepala kaum keluarganya di antara kaum-kaum Israel.”
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan. Memetieskan masalah hanya akan membuat masalah itu makin besar dan tak terkendali. Orang Tionghoa mempunyai pepatah: ”Keberhasilan mengatasi kebakaran sejatinya merupakan kegagalan menangani api ketika masih kecil”.
Lagi pula, kita tak pernah boleh lupa bahwa kata ”masalah” dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab masya Allah yang secara harfiah berarti ”apa yang dikehendaki Allah”. Dengan begitu, masalah juga merupakan kesempatan bagi kita untuk mengetahui kehendak Allah. Itu berarti cara menyelesaikan masalah semestinya berdasarkan cara-cara Allah.
Bisa dikatakan orang Israel berupaya menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh bani Ruben, bagi Gad, dan suku Manasye yang setengah itu dengan cara Allah. Meski telah siap tempur, mereka tidak langsung menyerang saudara sebangsanya. Mereka mengutus Imam Pinehas dan kesepuluh pemimpin kaum keluarga yang mewakili tiap suku Israel untuk mengklarifikasi kabar yang mereka dengar berkait pendirian mazbah di Gelilot.
Klarifikasi sungguh penting. Entah kabar baik, apalagi kabar buruk, mesti diklarifikasi. Mengklarifikasi berarti menjernihkan suatu hal. Ini menjadi penting agar manusia tidak jatuh dalam lubang kesalahan. Bukankah, sebagaimana peribahasa, ”pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna”?
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Beth Hope