Membuang Undi

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 31 Maret 2025 | Mrk. 15:24

”Lalu mereka menyalibkan Dia, dan membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.”

Penulis Injil Markus tidak menerangkan proses penyaliban. Misalnya, bagaimana tangan dan kakinya dipaku di atas kayu salib. Sepertinya penulis meyakini, para pembacanya pastilah sudah tahu bahwa seseorang yang disalib pastilah dipaku tangan dan kakinya.

Sebaliknya, ia menceritakan tentang bagaimana para prajurit itu membuang undi atas pakaian Yesus Orang Nazaret. Penulis agaknya meyakini bahwa menulis kisah tentang pengundian pakaian itu lebih penting dan bermakna bagi pembacanya. Dengan cara demikian kelihatannya penulis mengarahkan pembaca pada salah satu mazmur Daud: ”Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku” (Mzm. 22:19).

Pada galibnya harta yang dimiliki seseorang yang meninggal menjadi milik ahli warisnya. Namun, para prajurit itu tidak mengindahkan aturan umum itu. Mereka merasa berhak mengambil pakaian Yesus. Karena tak banyak, mereka merasa perlu mengundinya.

Ketimbang menceritakan proses penyaliban, penulis memperlihatkan bahwa Yesus Orang Nazaret sungguh tidak masuk hitungan. Mereka tidak menghargai Yesus. Bahkan, para prajurit itu tidak mengindahkan keberadaan ibu Yesus dan para pengikutnya yang ada di sekitar salib.

Entah bagaimana perasaan prajurit yang mendapatkan pakaian itu. Senangkah dia? Atau dia malah terbayang-bayang dengan kisah penyaliban itu? Mungkin juga hidupnya berubah, apalagi saat mendengar bahwa orang yang disalibkan itu ternyata bangkit dari kematian. Semoga.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: Istimewa

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!