Menghakimi

Published by Admin on

siapakah kamu hingga bisa menghakimi sesamamu

Sabda-Mu Abadi | 3 Februari 2023 | Rm. 2:1-3

”Karena itu, hai manusia, siapa pun engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak mempunyai dasar untuk membela diri. Sebab, dengan menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. Tetapi kita tahu bahwa hukuman Allah berlangsung secara adil atas mereka yang berbuat demikian. Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, apakah engkau sangka bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?”

Sepertinya Paulus hendak mengatakan bahwa orang yang menghakimi orang lain biasanya juga melakukan hal yang sama. Bisa jadi mereka menghakimi orang lain untuk menyembunyikan apa yang mereka lakukan. Sehingga ketika ada orang yang dengan keras menghakimi orang lain, kita boleh curiga, jangan-jangan dia sendiri melakukan hal yang sama.

Paulus juga tampaknya mengingatkan bahwa ketika menghakimi orang lain, sebenarnya kita sendiri sedang dipaksa bercermin dan ditanya: ”Apakah kita memang bebas dari kesalahan itu?” Jika belum, hal yang paling logis adalah berhenti menghakimi.

Penghakiman sendiri, jika ditelusuri, sering kali dimotivasi oleh keinginan untuk dianggap baik. Ketika menghakimi seakan kita hendak mengatakan kepada dunia bahwa kita lebih baik, dan orang lain lebih buruk. Namun, sejatinya semuanya itu semu belaka. Dan akhirnya kita pun jadi malu sendiri.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/ Taras Chernus