O…

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 1 April 2023 | Rm. 11:33-36

”O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikan-Nya? Sebab, segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.”

Paulus menutup uraian tentang penyelamatan Allah kepada orang Yahudi dan non-Yahudi dengan sebuah pujian. Dihadapkan pada kematian dan kebangkitan Yesus Orang Nazaret, setiap orang yang percaya kepada Allah hanya bisa berkata, ”O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah!” Di hadapan anugerah Allah manusia hanya bisa melongo, kagum, terpana!

Tindakan-tindakan Allah itu memang tak mudah dipahami manusia. Kalau pun ada manusia yang memahaminya, itu pun hanya karena anugerah Allah. Bagaimanapun Allah adalah khalik dan manusia adalah makhluk. Mungkinkan manusia yang serbaterbatas bisa menyelami pikiran dan keputusan Allah yang tak terbatas. Menurut R.P. Martin, ”ketentuan-ketentuan Allah yang kekal terlalu tinggi untuk dimengerti manusia, tetapi semuanya bijaksana dan baik.”

Ya, tak ada yang mengetahui pikiran Tuhan; tak ada yang pernah menjadi penasihat Tuhan; dan tak ada juga yang pernah memberikan sesuatu kepada Tuhan. Yang ada sebaliknya, Tuhanlah yang mengerti pikiran manusia, dan karena itu mampu menjadi penasihatnya, dan pada awalnya Dialah yang memberikan kehidupan kepada manusia.

Dan karena itu, Paulus mengajak pembacanya untuk mengakui, mengutip Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini: ”Allah yang menciptakan segala sesuatu. Semuanya berasal dari Allah dan adalah untuk Allah. Terpujilah Allah untuk selama-lamanya! Amin.”

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versj audio:

Foto: Unslplash/Artem Kniaz