Omongan yang Kosong
Sabda-Mu Abadi | 24 Juli 2023 | 2Tim. 2:16-18
”Namun, hindarilah omongan yang kosong dan tidak suci yang hanya menambah kefasikan. Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang.”
Beberapa kali Paulus menasihati Timotius untuk tidak jatuh dalam perdebatan dengan para penganut ajaran sesat. Bukan karena dasar iman Timotius yang tidak kuat, namun karena mereka memang ahli dalam perdebatan, yang sering membuat orang terpesona.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Jauhilah percakapan-percakapan yang tidak ada gunanya dan yang menghina Allah. Percakapan-percakapan seperti itu hanya membuat orang semakin jahat.” Yang dimaksud semakin jahat di sini bukan hanya para penganut ajaran sesat itu karena mereka merasa makin benar, tetapi juga Timotius karena terpancing emosinya.
Pada kenyataannya, di jemaat Efesus waktu itu, memang muncul ajaran Gnostik, yang dengan sikap dualismenya menganggap materi atau tubuh itu jahat dan roh itu baik. Mereka memahami bahwa tubuh adalah sumber dosa; dan karena itu harus dijauhi. Mereka hanya mementingkan kebangkitan rohani, dan menolak kebangkitan tubuh.
Ajaran itu terkesan amat rohani. Namun, Paulus dengan keras menolaknya. Memang orang percaya sudah memiliki hidup kekal, namun yang tidak boleh dilupakan Tuhan masih akan membangkitkan tubuh kita pada akhir zaman. Lagi pula, tubuh bukanlah sumber dosa, namun hati manusialah yang membawa tubuh ke dalam dosa.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Yoann B.