Orang Sehat Tak Perlu Tabib

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 5 November 2024 | Mrk. 2:15-17

”Ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, ’Mengapa Ia makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?’ Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.’”

Kisah pemanggilan Lewi menjadi viral di kalangan pemungut cukai. Sepertinya mereka kaget karena Yesus, Sang Guru dari Nazaret, memanggil Lewi. Yang lebih mengagetkan, Lewi pun ternyata menyambut dengan baik panggilan itu. Bahkan, tindakan Lewi pun menular. Banyak juga para pemungut cukai yang akhirnya mengikuti Yesus.

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia tertera: ”Waktu Yesus sedang makan di rumah Lewi, datanglah banyak penagih pajak dan orang-orang yang dianggap tidak baik oleh masyarakat ikut makan bersama-sama Yesus dan pengikut-pengikut-Nya. Sebab banyak di antara mereka mengikuti Yesus.” Sepertinya tindakan Lewi menjadi model. Bisa jadi banyak pemungut cukai bergumul juga dengan profesinya itu sehingga tindakan Lewi menjadi pemicu. Dan Yesus pun ternyata menerima mereka semua dengan baik.

Sayangnya penerimaan Yesus itu disalah mengerti oleh orang-orang Farisi. Mereka kelihatannya heran menyaksikan Sang Guru Moral dari Nazaret ternyata begitu karib dengan para pemungut cukai itu. Melalui murid-murid Yesus, mereka mengkritik Yesus. Dan kritikan itu ditanggap dengan logis oleh Yesus.

Pernyataan orang-orang Farisi itu bahwa para pemungut cukai itu adalah orang berdosa menjadi dasar bagi Yesus untuk menyatakan bahwa Ia hadir memang untuk orang-orang berdosa. Ya, orang sakitlah yang perlu tabib.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Siakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Bahador