Yerusalem, Yerusalem
Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, sampai kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!”
Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, sampai kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!”
Bacaan leksionari pada Minggu Adven ke-4 menampilkan Ahas dan Yusuf. Keduanya sama-sama keturunan Daud. Dan, menarik disimak, Yusuf sendiri masih segaris keturunan dari Ahas. Boleh dikata, Ahas—sama seperti Daud—adalah nenek moyang Yusuf. Namun demikian, keduanya sungguh amat berbeda. Berkait Ahas, Read more…
Di mata Yesus kejahatan nenek moyang Israel terus menurun hingga ke ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
Mereka dikecam karena tak mampu menjadi teladan. Mereka hanya ingin kelihatan benar di depan mata orang, padahal semuanya hanyalah kepalsuan.
Bagi mereka hutan bukan sekadar lahan, di sanalah makanan, obat, cerita leluhur, dan masa depan anak-anak bertumbuh.
Tak ada jalan lain kecuali mempersilakan Allah membersihkan batin kita terlebih dahulu.
Keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan memang tak mudah diukur. Kalaupun mau diukur, ukurannya bukanlah pada yang melakukan, tetapi pada diri yang menerima perlakuan itu.
Mereka juga lebih mementingkan harta ketimbang Allah yang telah mengaruniakan harta tersebut. Karena itulah Yesus menyebut mereka bodoh dan buta.
Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena membuat orang menjadi lebih bersalah karena tindakan mereka.