Pagi-pagi Benar

Sabda-Mu Abadi | 29 Oktober 2024 | Mrk. 1:35
”Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang terpencil dan berdoa di sana.”
Doa. Itulah yang dilakukan Yesus Orang Nazaret. Sepertinya hubungan dengan Allah Bapa menjadi hal utama bagi-Nya. Sebelum melakukan pekerjaan—yang pasti akan menguras perasaan dan pemikiran, juga keringat—Yesus merasa perlu berkomunikasi dengan Bapa-Nya. Frasa ”pagi-pagi benar” membuktikan hal itu.
Mengapa mesti pagi-pagi benar? Agaknya Yesus Orang Nazaret tak ingin terganggu atau diganggu dengan hiruk pikuk pagi. Sehingga Ia merasa perlu bangun lebih awal, waktu hari masih gelap, ketika banyak orang masih terlelap untuk bercakap-cakap dengan Bapa. Ia tak ingin teralihkan konsentrasi-Nya pada hal lain.
Tak sekadar waktu yang lebih awal, penulis Injil Markus mencatat, Yesus mencari tempat terpencil. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Ia pergi ke tempat yang sunyi di luar kota, dan berdoa di sana.”
Ya, Yesus Orang Nazaret sengaja ke tempat yang sunyi di luar kota Kapernaum untuk memastikan bebas dari gangguan apa pun. Ia menyadari bahwa belas kasihan-Nya mungkin akan membuat-Nya menghentikan waktu khusus-Nya seandainya ada orang yang membutuhkan pertolongan-Nya. Oleh karena itu, menyingkir ke luar kota, ke tempat yang sunyi, waktu hari masih gelap merupakan tindakan bijak.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: