Panggilan Memberi
Sabda-Mu Abadi | 9 Desember 2022
”Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga. Kamu sendiri tahu bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Lebih berbahagia memberi daripada menerima.” (Kis. 20:33-35)
Pernyataan Paulus ini tidak menafikan kebutuhannya akan uang. Dia tetap butuh uang. Namun, ia tidak menjadikan pelayanannya sebagai jalan untuk memperkaya diri sendiri. Ia juga tidak ingin menjadikan dirinya beban bagi jemaat di Efesus. Karena itu, ia mengambil jalan memenuhi sendiri kebutuhan tim misionarisnya melalui pekerjaan sebagai tukang kemah.
Menarik pula disimak, bekerja bagi Paulus bukanlah sekadar tidak membebani orang lain, tetapi juga mampu membantu orang lain. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Dalam segala perkara saya sudah memberi teladan kepadamu bahwa dengan bekerja keras seperti ini kita harus menolong orang-orang yang tidak kuat. Karena kita harus ingat akan apa yang Tuhan Yesus sendiri sudah katakan, ’Lebih berbahagia memberi daripada menerima.’”
Pada kenyataannya hanya orang bekerjalah yang punya penghasilan. Dan hanya orang yang berpenghasilanlah yang punya kemampuan menolong orang lain. Dengan kata lain, salah satu panggilan dari bekerja adalah mampu memberi. Dan itulah perkataan Tuhan Yesus semasa hidup yang tidak tercatat dalam keempat Injil yang kita miliki sekarang ini.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Sumber Foto: Unsplash/Kaan Sezer