Pantang Menolak

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 8 Desember 2024 | Mrk. 6:33-34

”Tetapi pada waktu mereka bertolak, banyak orang melihat dan mengenali mereka. Dengan mengambil jalan darat bergegas-gegaslah orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika mendarat, Yesus melihat orang banyak berkerumun, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.”

Maksud hati hendak istirahat, namun ketika Yesus mendarat sudah banyak orang yang siap menyambut kedatangan-Nya. Dan Yesus pantang menolak mereka.

Betul, tujuan Yesus dan para murid mencari tempat terpencil adalah agar tak ada orang yang mengenali mereka sehingga mereka dapat sejenak beristirahat. Namun, ketika perahu Yesus dan para murid-Nya mendarat ternyata sudah banyak orang yang menyambut-Nya. Sepertinya pantang bagi Yesus untuk memulangkan mereka.

Alasannya sederhana: Yesus kasihan terhadap orang banyak itu. Di mata Yesus Orang Nazaret, orang banyak itu bagai domba yang tidak mempunyai gembala. Tak punya gembala berarti tak punya pemimpin. Artinya tak punya arah. Tak beda dengan domba yang tersesat. Orang banyak itu bagai domba rentan—yang mudah kena hasutan. Dan karena itu Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Lalu, bagaimana dengan waktu istirahat Yesus. Waktu di perahu itu agaknya telah menjadi saat istirahat bagi Yesus. Tak lama memang. Namun, yang sesaat itu sepertinya menjadi modal dalam pengajaran berikut.

Dan kiat praktis bagi para hamba-Nya di abad ke-21 adalah sempatkanlah diri kita untuk beristirahat meski sejenak! Waktu dalam perjalanan sangat mungkin dimanfaatkan untuk istirahat. Sehingga kita boleh mendapatkan kesegaran baru untuk menyongsong pelayanan berikut.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/2Ni