Pelayan Khusus

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 5 Juni 2023 | 1Tim. 5:9-15)

”Yang didaftarkan sebagai janda, hanyalah dia yang tidak kurang dari enam puluh tahun, istri dari satu suami dan terbukti telah melakukan pekerjaan yang baik, seperti mengasuh anak, memberi tumpangan, membasuh kaki saudara-saudara seiman, menolong orang yang hidup dalam kesusahan, dan menggunakan segala kesempatan untuk berbuat baik.”

Kita, orang percaya abad ke-21, tidak tahu persis maksud dari pendaftaran ini. Namun, sepertinya, para janda ini bukanlah janda biasa. Bukan pula orang-orang yang mendapatkan rawatan diakonia jemaat. Kemungkinan besar para janda ini adalah pribadi-pribadi yang menjadi pelayan khusus dalam jemaat. Mudah dinalar, jika Paulus memberikan batasan ketat, tak hanya usia dan riwayat perkawinan, tetapi mereka haruslah pribadi-pribadi yang telah memberikan diri mereka untuk melayani.

Para janda itu, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, ”terkenal sebagai wanita yang melakukan hal-hal yang baik, seperti misalnya: sudah membesarkan anak-anaknya dengan baik, senang menerima tamu-tamu menginap di rumahnya, melayani orang-orang percaya, membantu orang-orang yang susah, dan melakukan dengan sungguh-sungguh segala macam pekerjaan yang baik.”

Jelaslah bahwa para janda ini haruslah seorang yang terkenal baik. Dan kebaikan itu sungguh nyata dalam perbuatan mereka. Mudah dipahami juga, jika Paulus menolak janda-janda yang menghabiskan waktu untuk merumpi. Dan memang pelayanan khusus—yang sedikit banyak menyangkut rahasia warga jemaat—harus dibebaskan dari gunjingan. Sebab, itu hanya akan membuat masalah baru dalam jemaat.

Paulus juga menolak memberikan tanggung jawab sebagai pelayan-pelayanan khusus kepada janda-janda muda yang kemungkinan masih ingin menikah lagi. Itu hanya akan memperlemah pelayanan mereka. Sang rasul dari Tarsus malah mendorong mereka kawin untuk dapat melakukan tugas mulia seperti mengurus anak dan mengatur rumah tangga.

Itu berarti—inilah yang perlu dicontoh gereja-gereja abad ke-21—para janda dapat dilibatkan dalam pelayanan jemaat. Dan pelayanan itu jangan hanya sebatas seksi konsumsi.

Yoel M. Indrasmoro| Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Raul Petri