Pembelaan Diri

Sabda-Mu Abadi | 3 Januari 2023 | Kis. 26:1-3
”Ya Raja Agripa, aku merasa beruntung, karena pada hari ini aku dapat membela diriku di hadapanmu terhadap segala tuduhan yang diajukan orang-orang Yahudi terhadap diriku, terutama karena engkau tahu benar-benar adat istiadat dan persoalan-persoalan di antara orang Yahudi. Sebab itu aku minta kepadamu, supaya engkau mendengarkan aku dengan sabar.”
Ada dua hal yang bisa kita pelajari dalam pembukaan dari pembelaan Paulus di hadapan Agripa dan Festus. Pertama, Paulus melihat itu sebagai kesempatan yang baik baginya karena dia tahu Agripa pasti lebih paham ketimbang Festus berkait tuduhan yang dilontarkan oleh orang-orang Yahudi. Paulus merasa beruntung karena dia berkesempatan bicara di hadapan Raja Agripa. Tak banyak orang berkesempatan bicara langsung dengan raja. Ini kesempatan langka.
Kedua, bagi Paulus ini sebuah pembelaan diri. Membela diri dan sekaligus menjelaskan dasar-dasar pengakuan imannya. Keduanya memang berkait. Bisa dibilang, Paulus mendapatkan panggung resmi untuk menyampaikan pengajarannya. Dan ia tidak mau menyia-nyiakannya. Sehinga Paulus memohon Agripa sudi mendengarkan pengajarannya dengan sabar.
Permohonan ini menjadi penting, karena apa yang disampaikan Paulus bukanlah paparan singkat, tetapi kisah hidup Paulus sendiri termasuk misi barunya setelah panggilan Allah kepadanya di jalan yang menuju Damsyik. Kisah itu bisa jadi akan membosankan pendengarnya. Dan karena itulah, Paulus mewanti-wanti Agripa untuk mendengarkannya dengan penuh kesabaran.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/A. Acharki