Pembelaan Paulus
Sabda-Mu Abadi | 29 Desember 2022 | Kis. 24:10-21
”Aku tahu bahwa sudah bertahun-tahun engkau menjadi hakim atas bangsa ini. Karena itu tanpa ragu-ragu aku membela perkaraku ini di hadapanmu.” Demikianlah awal pembelaan Paulus di hadapan Gubernur Feliks. Hampir tak ada bumbu pujian kepada Feliks.
Semuanya fakta belaka. Fakta bahwa telah bertahun-tahun Feliks menjadi gubernur Yudea. Itu berarti dia punya pengalaman yang cukup untuk menghakimi perkara di antara orang-orang Yahudi.
Sepertinya Paulus sengaja tidak menyampaikan kenyataan apakah Feliks berlaku adil atau tidak. Itu sebuah penilaian. Yang namanya penilaian akan dianggap sebagai penghakiman bagi orang yang tak siap menerimanya. Dan Paulus cukup cerdik untuk tidak melangkah ke sana. Bagaimanapun Feliks dikenal sebagai gubernur yang buruk.
Namun demikian, Paulus memahami bahwa sekorup apa pun kepala daerah kadang bisa menjadi alat Allah dalam melaksanakan kehendak-Nya. Sehingga Paulus pun masih mempunyai harapan bahwa sang gubernur akan menjalankan tugasnya dengan baik.
Setelah itu, Paulus membeberkan fakta berkait perkaranya: Paulus tidak melakukan kejahatan sedikit pun; ia masih percaya kepada hukum Taurat dan kebangkitan orang mati. Satu-satunya perbedaan dengan orang-orang Yahudi yang telah menuduhnya adalah Paulus menyembah Allah sebagaimana yang diajarkan Yesus Orang Nazaret.
Perbedaannya hanya di situ. Namun, itulah yang menjadi penting dan bermakna. Yang sungguh menjadi pembeda antara Paulus dan para penuduhnya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Kuba