Pemberian Makan Empat Ribu Orang

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 25 Desember 2024 | Mrk. 8:1-10

”Pada waktu itu ada lagi orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, ’Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini, karena sudah tiga hari mereka bersama Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan pingsan di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.’ Murid-murid-Nya menjawab, ’Bagaimana di tempat yang terpencil ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?’” (Mrk. 8:1-4).

Tanggapan para murid terhadap belas kasihan Sang Guru terhadap orang banyak yang tidak punya makanan rada-rada aneh. Bukankah mereka telah mengalami sendiri bagaimana guru mereka sanggup memenuhi kebutuhan energi bagi lima ribu orang laki-laki? Apakah mereka lupa? Atau mungkin tak begitu yakin bahwa Yesus akan melakukan mukjizat itu sekali lagi?

Jawaban para murid standar saja. Mereka menjawab menurut logika mereka. Tempat mereka berada sungguh terpencil. Lalu, bagaimana cara mereka dapat memberi roti. Kalau satu orang membawa istri dan dua anak mereka, ada sekitar 16 ribu orang banyaknya. Kalaupun ada warung, mana ada warung yang dapat menyediakan roti bagi orang sebanyak itu?

Menarik disimak, Yesus tidak memarahi mereka. Ia hanya meminta mereka menghitung roti yang masih ada pada mereka, juga ikan. Setelah itu, Ia mengambilnya, mengucapkan syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada para murid. Dan mukjizat pun terjadi.

Sang Guru memang tidak marah. Namun, kemungkinan besar, para murid juga merasa ditegur oleh tindakan Yesus terhadap orang banyak yang kekurangan makan itu.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Raymond P.