Pemborosan

Sabda-Mu Abadi | 4 Maret 2025 | Mrk. 14:3-5
”Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon, penderita sakit kulit, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Namun, beberapa orang menjadi marah dan berkata seorang kepada yang lain, ’Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab, minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.’ Lalu mereka mencela perempuan itu.”
Kisahnya pengurapan Yesus di Betania sederhana. Ada seorang perempuan yang membawa sebotol minyak narwastu seharga 300 dinar dan menuangkannya di atas kepala Yesus. Tindakannya itu membuat kesal beberapa orang yang ada di situ. Mereka menganggap tindakan perempuan itu pemborosan belaka.
Harga minyak itu setara dengan upah 300 hari kerja bagi seorang pekerja. Waktu itu sedinar adalah upah pekerja harian. Bisa jadi itulah harga makanan selama setahun bagi sebuah keluarga sederhana. Pada zaman sekarang nilainya sekitar Rp45 juta! Bukan jumlah sedikit. Dan karena itu orang-orang itu mencela perbuatan perempuan itu.
Mungkin kita juga heran, mengapa mereka marah? Apakah benar mereka akan menjual minyak itu dan memberikannya kepada orang miskin? Kemungkinan besar tidak. Mereka sepertinya juga enggak rela dengan tindakan penghamburan itu. Namun, sekali lagi, mengapa mereka marah? Bukankah mereka tidak dirugikan barang sepeser pun? Aneh memang.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!