Penaat Taurat
Sabda-Mu Abadi | 22 Desember 2022
”Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang yang saleh menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, hendaklah engkau melihat kembali! Seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan dengan berseru kepada nama Tuhan!” (Kis. 22:12-16)
Tampaknya Paulus sengaja memberi keterangan mengenai Ananias sebagai seorang yang saleh menurut Hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi di Damsyik. Dengan cara demikian, Paulus sepertinya hendak menyatakan bahwa Ananias—yang menjadi perantara kesembuhan matanya—adalah penaat Taurat. Ketaatan Ananias terhadap Taurat ternyata tidak menjadi penghalang bagi dia untuk menjadi seorang Kristen.
Kalimat yang keluar dari Ananias pun menarik diperhatikan: ”Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.”
Dengan cara begini, sekali lagi, Paulus hendak menyatakan kepada pendengarnya bahwa apa yang dia lakukan bukanlah atas kemauannya sendiri, tetapi ketetapan Yahwe, Allah Israel. Dengan kata lain, apa yang Paulus lakukan merupakan perintah dari Yahwe, yang telah memberikan Hukum Taurat kepada umat Israel. Sehingga kurang logis rasanya jika Paulus dituduh sebagai pelanggar Taurat.
Allah sendiri telah menetapkan Paulus untuk melihat Yang Benar dan mendengar firman dari mulut-Nya. Yang dimaksudkan dengan ”Yang benar” di sini adalah Yesus Orang Nazaret. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Allah nenek moyang kita sudah memilih engkau supaya engkau mengetahui kehendak-Nya, dan melihat Yesus, Hamba Allah yang melakukan kehendak Allah serta mendengar suara Yesus sendiri.” Pada titik ini Paulus berharap para pendengarnya tak perlu ragu lagi bukan saja terhadap dia, tetapi terhadap Yesus Orang Nazaret.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untjk mendengarkan versi audio:
Sumber Foto: Unsplash/Rod Long