Penulis Injil

Sabda-Mu Abadi | 22 September 2023 | Flm. 1:23-24
”Salam kepadamu dari Epafras, teman sepenjaraku karena Kristus Yesus, dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku.”
Pada akhir suratnya Paulus menyampaikan salam dari Eprafas, Markus, Aristarkhus, Demas, dan Lukas. Berkait Epafras, sepertinya dia telah bekerja sama dengan Paulus ketika melakukan perjalanan pekabaran Injil di Efesus, Kolose, Hierapolis, dan Laodikia. Dan karena pernah mengabarkan Injil di Kolose, pastilah Filemon amat mengenalnya. Lagipula, Epafras ini jugalah yang mendorong Paulus menulis Surat kepada Jemaat di Kolose.
Menarik disimak bahwa Markus dan Lukas menjadi teman sekerja Paulus di penjara. Menurut tradisi, merekalah penulis-penulis Injil yang masih kita baca hingga hari ini. Bisa jadi kebersamaan mereka dengan Paulus membuat mereka memahami penting dan strategisnya tulisan dalam mendukung pekabaran Injil. Mereka dengan mata kepala mereka sendiri menyaksikan bagaimana Paulus menulis surat kepada jemaat-jemaat yang pernah dilayaninya. Dan tak banyak murid Yesus yang merasa dipanggil untuk melayani umat Allah melalui media.
Sejatinya Markus dan Lukas boleh dibilang merupakan generasi kedua dari kekristenan waktu itu. Bisa jadi mereka pun merasa signifikansi dari catatan mengenai perkatan dan perbuatan Yesus Orang Nazaret. Ya, mereka bukan saksi mata. Dan karena itu, mereka merasa perlu menuliskan perkataan dan perbuatan Yesus Sang Guru agar orang yang telah percaya makin dikuatkan dalam iman. Dan sejarah membuktikan banyak orang yang menjadi percaya karena buah pena mereka.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Aaron Burden