Percayakanlah

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 19 Juli 2023 | 2Tim. 2:2-7

”Apa yang telah engkau dengar dariku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga pandai mengajar orang lain. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya. Perhatikanlah apa yang kukatakan, karena Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.”

Paulus menugasi Timotius untuk tidak menikmati Injil itu sendirian, tetapi memercayakannya kepada orang lain agar mereka memercayakan Injil itu kepada orang lain lagi. Syaratnya, tentu saja, orang itu dapat dipercaya. Kepercayaan menjadi kualitas mutlak. Ya, buat apa memercayakan Injil kepada orang yang tak dapat dipercaya.

Ini bukan hal mudah. Bisa jadi Timotius akan merasakan banyak penderitaan. Dan Sang Guru berpesan agar Timotius menjadikan penderitaan itu sebagai sebuah panggilan. Artinya, penderitaan memang perlu dijalani sebagai hal yang sudah semestinya. Memahami penderitaan sebagai panggilan akan membuat Timotius terbebas dari kecenderungan mengeluh. Sekali lagi, karena memang harus begitu.

Selanjutnya, Timotius mesti bersikap sebagai prajurit yang taat kepada komandannya. Ia harus mempunyai hati yang tulus ikhlas untuk hanya fokus kepada atasannya dan tidak perlu memusingkan perkara lainnya.

Ia juga dipanggil untuk bersikap dan bertindak laksana atlet yang mengikuti aturan main. Dalam olah raga dikenal istilah sportif—bersikap kesatria atau jujur. Diskualifikasi merupakan hal yang harus dihindari oleh setiap atlet.

Yang terakhir, Timotius harus tekun bagai petani. Seorang petani rajin dalam memelihara tanamannya dari benih hingga menghasilkan panen. Kemalasan pasti bermuara pada gagal panen.

Ya, dalam memercayakan Injil kepada orang lain Timotius mesti fokus, sesuai aturan, dan rajin!

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Yusnizam