Pertemuan Paulus dan Filipus

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 12 Desember 2022

”Dari Tirus kami tiba di Ptolemais dan di situ berakhirlah pelayaran kami. Kami memberi salam kepada saudara-saudara seiman dan tinggal satu hari di antara mereka. Keesokan harinya kami berangkat dari situ dan tiba di Kaisarea. Kami masuk ke rumah Filipus, pemberita Injil itu, yaitu salah satu dari ketujuh orang yang dipilih di Yerusalem, dan kami tinggal di rumahnya. Filipus mempunyai empat anak gadis yang beroleh karunia untuk bernubuat.” (Kis. 21:7-9)

Tampaknya Lukas melihat bahwa pertemuan antara Paulus dan Filipus di Kaisarea bukan peristiwa biasa. Tak heran jika Lukas mencatatnya dalam Kitab Kisah Para Rasul. Bisa jadi dalam pertemuan itulah Lukas mendapatkan data dan peristiwa untuk kitabnya itu.

Berkait dengan Filipus, pemilihan diaken dalam menjawab persoalan jemaat mula-mula bisa dikatakan tindakan strategis para rasul. Mereka menyadari betapa berbahayanya persoalan pemberian nafkah sehari-hari kepada janda-janda jika tidak tertangani dengan baik. Para rasul paham jika masalah perut itu bisa merembet ke masalah ketidakadilan yang berpotensi membuat perpecahan jemaat. Dan, sekali lagi, kelihatannya Lukas mendapatkan kisah itu dari tangan orang pertama, dalam hal ini Filipus yang turut diangkat menjadi diaken.

Di mata Lukas kunjungan Paulus ke rumah Filipus menjadi penting karena ada kemiripan pelayanan di antara keduanya. Filipuslah orang pertama, atas perintah Roh Kudus, yang mengabarkan Injil kepada orang di luar Yahudi, pertama kepada orang-orang Samaria dan kedua kepada seorang Etiopia, seorang pejabat istana, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia. Boleh dikata, Filipuslah perintis pemberitaan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi. Pengalaman Filipus itu kemungkinan besar menguatkan, sekaligus menegaskan, pentingnya pelayanan Paulus.

Berkenaan dengan empat anak perempuan Filipus, sepertinya Lukas hendak menegaskan sekali lagi, setelah kisah pelayanan Priskila, bahwa perempuan bukanlah sekadar pelengkap pelayanan. Perempuan mendapatkan tempat terhormat juga dalam pelayanan firman Tuhan. Agaknya, itu jugalah alasan utama Lukas menceritakan keempat anak gadis Filipus ini.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Sumber Foto: Unsplash/Zane