Pujian Paulus
Sabda-Mu Abadi | 23 Mei 2023 | 1Tim. 1:17
”Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tidak tampak dan yang esa! Amin.”
Inilah pujian Paulus. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Allah, Raja segala zaman, patut dihormati dan dipuji senantiasa, sebab Dialah yang kekal, yang tak nampak dan yang esa! Amin.”
Sepertinya Paulus merasa perlu menekankan kekekalan Allah. Keberadaan-Nya dari kekal sampai kekal. Dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Berkait waktu, Allah memang tak berhingga. Keberadaan-Nya dari tak berhingga sampai tak berhingga. Sebab, Dialah pencipta waktu. Oleh karena itu, Paulus menyatakan Allah sebagai Raja segala zaman. Dan kepada Allah, Sang Raja segala zaman, sungguh kemestian jika manusia menghormati dan memuliakan-Nya.
Agaknya dengan sengaja Paulus menyatakan Allah sebagai yang tak tampak. Di tengah bangsa-bangsa yang mencoba menggambarkan Allah dengan berhala, Paulus menekankan ketaktampakan Allah. Penggambaran apa pun tentang Allah merupakan hal yang sia-sia. Dan Yesus Kristus adalah Satu-satunya Gambar Allah yang sejati karena Dia adalah Anak-Nya.
Agaknya, supaya tidak terjadi salah tafsir tentang pribadi Allah, Paulus langsung menekankan keesaan Allah. Sesungguhnya inilah yang menjadi titik tengkar antara keyahudian dan kekristenan. Orang Yahudi menganggap orang Kristen telah menghujat Allah karena memercayai Yesus Orang Nazaret sebagai Anak Allah. Orang Yahudi menganggap orang Kristen telah menduakan Allah. Sehingga, Paulus dengan tegas menyatakan bahwa Allah adalah Esa.
Keesaan Allah bisa juga kita pandang bahwa Allah itu berdaulat. Tak ada yang bisa memengaruhi-Nya. Dia berkuasa mutlak. Dan berkait dengan semua tindakan-Nya—khususnya dalam karya penyelamatan dengan mengirimkan Anak-Nya dan Roh Kudus—kita hanya bisa memuji-Nya tanpa syarat.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Daniel G.
