Sabar
Sabda-Mu Abadi | 26 April 2023 | Rm. 15:1-2
”Kita yang kuat wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.”
Demikianlah nasihat Paulus dalam kehidupan bersama. Yang kuat wajib menanggung yang lemah. Yang kuat tidak boleh berorientasi hanya kepada dirinya sendiri dan demi kesenangannya sendiri. Sesungguhnya, apa yang dikatakan Paulus ini lebih tertuju pada kelemahan iman.
Dalam Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Kita yang sungguh-sungguh yakin akan apa yang kita percayai, haruslah bersabar terhadap keberatan-keberatan orang yang lemah keyakinan imannya. Janganlah kita mau menyenangkan diri kita sendiri saja.” Yang dimaksud memang bukan kelemahan materi, tetapi ada orang-orang yang keberatan terhadap keputusan-keputusan iman orang percaya lainnya. Dan karena itu, Paulus mendorong pembaca suratnya untuk bersabar terhadap mereka.
Sabar. Sebab, jika tidak mereka akan merasa tertinggal atau ditinggalkan. Dan akhirnya persekutuan jemaat pun menjadi goyah. Lebih mengerikan lagi, jika orang tersebut malah meninggalkan persekutuan. Di mata Paulus kesatuan jemaat merupakan hal utama. Tidak ada yang lebih penting dari itu.
Yang juga penting, tujuan utama sikap sabar itu adalah untuk kebaikan dan demi membangun imannya. Ya, semuanya bermuara pada pertumbuhan iman seseorang. Sama seperti Tuhan yang juga sabar terhadap kelemahan iman para murid-Nya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Aaron Burden