Seperti Mau Mati Rasanya

Sabda-Mu Abadi | 11 Maret 2025 | Mrk. 14:32-36
”Ia membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes serta-Nya. Ia mulai merasa sangat susah dan gelisah, lalu kata-Nya kepada mereka, ’Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah.’ Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu berlalu dari-Nya. Kata-Nya, ’Ya Abba, ya Bapa, segala sesuatu mungkin bagi-Mu, ambillah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.” (Mrk. 14:33-36).
Apakah yang membuat Yesus sedih? Apa pulakah yang membuat ia merasa seperti mau mati? Salibkah? Kemungkinan besar, yang membuat Yesus sedih, bukanlah salib itu sendiri. Sejatinya Ia datang ke dunia memang untuk mati disalib. Itulah misi yang harus dituntaskan-Nya. Lalu, apa yang membuat Doa merasa seperti mau mati?
Pertama, pengkhianatan Yudas. Telah tiga setengah tahun Yesus bersamanya. Seorang yang dipercaya memegang kas dalam kelompok. Meskipun tahu bahwa Yudas sering mencuri uang kas, namun Sang Guru tidak memecatnya. Bisa jadi itulah cara Yesus memberi kesempatan Yudas untuk berubah. Hingga di perjamuan malam, Yesus tahu Yudas tak mau berubah.
Kedua, penyangkalan Petrus. Meski Yesus tahu bahwa Petrus akan menyangkal-Nya, tetapi tak mudah bagi-Nya untuk menerima kenyataan itu. Di balik semangat yang menggebu-gebu, Sang Guru tahu Petrus pribadi yang rapuh.
Ketiga, Bapa akan meninggalkan-Nya. Di salib itu Yesus tahu bahwa kasih Bapa akan dunia ini membuat-Nya rela mengorbankan Anak-Nya menanggung upah dosa. Sang Bapa lebih memilih dunia ini ketimbang Anak-Nya sendiri. Allah Bapa membiarkan Anak-Nya sendiri menanggung salib.
Itulah yang membuat Yesus gentar dan berkata lirih dalam doa-Nya, ”Kalau boleh jangan memakai cara ini!”
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!