Sesudah Itu

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 4 Oktober 2024 | Kel. 35:20-24

”Lalu pergilah segenap umat Israel dari hadapan Musa. Sesudah itu, datanglah setiap orang yang tergerak hatinya dan yang rela membawa persembahan khusus bagi TUHAN untuk pembuatan Kemah Pertemuan, untuk segala kegiatan ibadah di dalamnya, dan untuk pakaian kudus. Lalu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, baik laki-laki maupun perempuan, membawa anting-anting hidung, anting-anting telinga, cincin meterai dan kalung, segala perhiasan emas. Demikian juga setiap orang memberi persembahan unjukan dari emas bagi TUHAN. Juga setiap orang membawa apa yang dimilikinya berupa benang ungu tua, ungu muda dan merah tua, linen halus, bulu kambing, kulit domba jantan yang diwarnai merah dan kulit halus. Setiap orang yang hendak memberi persembahan khusus dari perak atau tembaga, membawa persembahan itu bagi TUHAN, dan setiap orang yang memiliki kayu akasia membawanya untuk membuat segala perlengkapan ibadah.”

Ya, sesudah itu. Kita, orang percaya abad ke-21 mendapat kesan bahwa umat Israel seakan tak ada yang mau ketinggalan memberikan persembahan khusus. Mereka tidak menunda-nunda.

Ada dua frasa yang menarik kita simak, yaitu ”tergerak hatinya” dan ”rela membawa persembahan khusus”. Keduanya memang berkaitan. Tak cukup hati yang digerakkan. Kerelaan melepas harta milik juga penting. Hati yang digerakkan tanpa kelanjutan kerelaan untuk melepaskan tak ubahnya pepesan kosong. Dan Allah—tentu saja—tidak mau memaksa umat-Nya.

Lagipula, memberi karena terpaksa sejatinya tak ada faedahnya sama sekali. Bahkan, sangat berbahaya karena Allah itu mahatahu.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media