Setan-setan Dilarang Bicara
Sabda-Mu Abadi | 28 Oktober 2024 | Mrk. 1:32-34
”Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Seluruh penduduk kota itu pun berkerumun di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.”
Kabar tentang pengusiran setan di rumah ibadah serta penyembuhan ibu mertua Simon tak bisa dibendung. Akibatnya, pada menjelang malam banyak orang membawa orang-orang yang sakit dan kerasukan setan untuk disembuhkan Yesus.
Mengapa menjelang malam? Kita tak boleh lupa bahwa dengan terbenamnya matahari, hari Sabat sudah berakhir, sehingga orang-orang Yahudi diperbolehkan bekerja lagi. Oleh karena itu, setelah matahari terbenam mereka membawa orang-orang sakit kepada Yesus untuk disembuhkan. Bisa jadi mereka juga menunggu-nunggu lewatnya Sabat agar dapat membawa sanak saudara atau kerabat, juga tetangga kepada Yesus. Markus seperti hendak menyatakan bahwa tak ada seorang pun yang ditolak. Semua disembuhkan.
Berkait setan-setan yang dilarang berbicara, tampaknya Yesus tak terlalu suka keberadaan-Nya sebagai Anak Allah diketahui banyak orang. Ia tetap ingin membiarkan semuanya itu tersembunyi karena memang belum waktu-Nya bagi Dia untuk menyatakan diri sebagai Anak Allah secara terus terang.
Sepertinya Yesus ingin mempersiapkan dahulu sekelompok orang yang siap menjadi murid-Nya. Kita juga tak boleh lupa bahwa alasan utama penyaliban terhadap Yesus adalah karena Dia menyatakan diri sebagai Anak Allah. Bagi pemimpin agama Yahudi itu sama halnya dengan menghujat Allah.
Jika Yesus membiarkan para setan menyatakan bahwa Dia adalah Anak Allah, kemungkinan besar pemberitaan Injil tentang Kerajaan Allah akan pupus, layu sebelum berkembang.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan Sabda-Mu Abadi versi siniar: