Sikap Paulus dalam Bersaksi

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 6 Januari 2023 | Kis. 26:24-32

Ketika Fetus, sang Gubernur, dengan suara keras berkata, ”Engkau gila, Paulus! Pengetahuanmu yang banyak itu membuat engkau gila.”; Paulus tidak marah. Ia tetap menyapa Fetus dengan sebutan yang mulia. Dengan tegas, tapi sopan Paulus berkata, ”Aku tidak gila, Festus yang mulia! Sebaliknya, aku mengatakan kebenaran dengan pikiran sehat!” Paulus tetap taat kepada Allah yang telah memanggilnya.

Bahkan Paulus dengan berani menghadapkan Raja Agripa kepada sebuah pertanyaan yang harus dijawab: ”Percayakah engkau, Raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu bahwa engkau percaya kepada mereka.”
Pekabaran Injil seharusnya berpuncak pada menghadapkan seseorang dengan pertanyaan bagaimanakah sikap mereka terhadap Injil. Sukses pekabaran Injil bukanlah hanya pada jumlah orang yang percaya. Sukses pekabaran Injil ialah ketika seseorang diberi kesempatan menjawab bagaimanakah sikapnya terhadap Injil. Percaya atau tidak itu merupakan anugerah Tuhan saja!

Agripa pun akhirnya menjawab, ”Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!” Mendengar jawaban ini, Paulus tidak marah. Paulus juga tidak menentang keputusan Agripa. Bagaimanapun, Agripa bukanlah robot, dia punya kehendak bebas. Dan Paulus menghargai Agripa.

Paulus juga tidak berkata, “Kalau nggak mau percaya, ya sudah!” Tidak. Tidak sama sekali. Paulus tetap peduli. Dengan tulus dia berkata, ”Aku mau berdoa kepada Allah, supaya cepat atau lambat bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini.”

Paulus tetap taat terhadap Allah yang telah memanggilnya. Dia tetap taat kepada panggilannya sebagai pekabar Injil. Dia tetap berniat mendoakan mereka yang telah menolaknya. Paulus yakin, menjadi seorang Kristen juga merupakan panggilan. Kalau belum berkenan menjawab panggilan sekarang, ya mungkin lain waktu. Namun, sekali lagi, Paulus menghargai mereka.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Michiel Annaert