Surat Kepala Pasukan

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 27 Desember 2022 | Kis. 23:25-35

”Salam dari Klaudius Lisias kepada Gubernur Feliks yang mulia. Orang ini ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan ketika mereka hendak membunuhnya, aku datang dengan pasukan mencegahnya dan melepaskannya, karena aku dengar bahwa ia adalah warga negara Roma. Untuk mengetahui apa alasannya mereka mendakwa dia, aku menghadapkannya ke Mahkamah Agama mereka. Aku dapati bahwa ia didakwa karena soal-soal hukum Taurat mereka, tetapi tidak ada tuduhan yang membuat dia patut dihukum mati atau dipenjarakan. Kepadaku telah diberitahukan bahwa ada komplotan yang merencanakan untuk membunuh dia. Karena itu aku segera menyuruh membawa dia kepadamu, sedangkan kepada para pendakwa telah kuberitahukan bahwa mereka harus mengajukan perkara itu kepadamu.”

Demikianlah surat kepala pasukan kepada Gubernur Feliks. Dari suratnya jelas tak ada alasan bagi dia untuk menghukum mati atau memenjarakan Paulus. Namun, dia sendiri tampaknya tak berdaya melawan kehendak orang-orang Yahudi yang hendak membunuh Paulus.

Di tengah dilema yang dihadapinya—antara kerusuhan yang mungkin terjadi lagi dan kematian Paulus yang tak sesuai dengan hati nuraninya—Klaudius Lisias tak mau mengambil keputusan. Apalagi Paulus adalah seorang warga negara Roma. Salah-salah dia sendiri bisa disalahkan.

Oleh karena itu, kepala pasukan menyerahkan persoalan itu kepada Feliks Sang Gubernur Roma. Bagaimanapun Feliks adalah atasannya. Dan dengan cara demikian, tanpa disadarinya, dia makin mendekatkan Paulus pada tujuan Allah sendiri—Kota Roma.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Annie Spratt