Syukur Paulus
Sabda-Mu Abadi | 21 Mei 2023 | 1Tim. 1:12-14
”Aku bersyukur kepada Dia yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku, sekalipun aku tadinya seorang penghujat, penganiaya, dan orang yang ganas. Namun, aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, di luar iman. Malah anugerah Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.”
Dianggap setia. Itulah yang menjadi alasan syukur Paulus. Itu berarti ia dipercaya oleh Tuhan Yesus akan menuntaskan pelayanannya hingga selesai. Bagi Paulus, dipercaya merupakan berkat luar biasa mengingat kiprah hidup sebelumnya.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Saya mengucap terima kasih kepada Kristus Yesus Tuhan kita. Ia sudah memberikan kekuatan kepada saya untuk melayani Dia, dan Ia menganggap saya layak untuk tugas itu, walaupun dahulu saya memfitnah dan menganiaya serta menghina Dia. Tetapi Allah mengasihani saya, karena pada waktu itu saya belum percaya, jadi saya tidak tahu apa yang saya lakukan.”
Jelas di sini, Yesus Kristus merasa kasihan dengan keadaan Paulus sebelumnya. Dan uniknya, meskipun difitnah, dianiaya, dan dihina, Ia memercayakan pelayanan-Nya kepada sang rasul dari Tarsus. Mengapa? Sebab Paulus tidak tahu apa yang dilakukannya.
Kisah Paulus mengingatkan kita, orang percaya abad ke-21, untuk tidak berhenti berbuat baik kepada orang yang mungkin membenci kita. Sebab, semuanya itu dilakukan karena mereka memang tidak tahu apa yang mereka perbuat. Ketika menyadarinya, kemungkinan besar mereka akan berubah sebagaimana Paulus.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Nathan Dumlao