Tanda

Sabda-Mu Abadi | 26 Desember 2024 | Mrk. 8:11-13
”Kemudian muncullah orang-orang Farisi dan mulai berdebat dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga. Lalu mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata, ’Mengapa orang-orang zaman ini meminta tanda? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: kepada orang-orang ini sekali-kali tidak akan diberi tanda.’ Ia meninggalkan mereka; lalu Ia naik lagi ke perahu dan bertolak ke seberang.”
Kita tidak tahu apa yang menjadi bahan perdebatan. Mungkin berkait dengan kuasa dan wibawa Yesus. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Mereka minta Yesus membuat keajaiban sebagai tanda bahwa Ia datang dari Allah.”
Yesus tidak mau memberi tanda. Bagi-Nya keberadaan diri sebagai Pribadi yang datang dari Allah tidak ditentukan oleh kemampuan membuat mukjizat. Dan Yesus ingin mereka percaya bukan berdasarkan mukjizat, tetapi berdasarkan kerendahan hati dan ketundukan diri terhadap otoritas yang lebih tinggi.
Persoalan utama orang-orang Farisi itu adalah merasa lebih benar dari Yesus. Perasaan itulah yang membuat mereka menganggap Yesus sebagai saingan. Apalagi Yesus kerap mengoreksi sikap dan tindakan mereka. Sebenarnya kritikan Yesus bukan tanpa dasar. Namun, sikap merasa diri lebih benar itulah yang membuat mereka sulit memercayai Yesus.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: