Tanda Sunat
Sabda-Mu Abadi | 18 Februari 2023 | Rm. 4:9-12
”Apakah ucapan bahagia ini hanya berlaku bagi orang bersunat saja atau juga bagi orang tak bersunat? Sebab, telah kami katakan bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran. Dalam keadaan mana hal itu diperhitungkan? Sebelum atau sesudah ia disunat? Bukan sesudah disunat, tetapi sebelumnya. Tanda sunat itu diterimanya sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya, sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka, dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita, pada masa ia belum disunat.”
Alur pikir Paulus cukup menarik untuk diperhatikan. Ia menekankan bahwa iman yang diperhitungkan Allah sebagai kebenaran itu bukan terjadi setelah Abraham bersunat, melainkan sebelumnya. Dan memang itulah yang terjadi. Sunat sejatinya merupakan tanda dari iman kepada Allah yang telah memilihnya.
Menarik pula untuk diperhatikan bagaimana Paulus menegaskan bahwa tanda sunat itu bisa dipahami juga sebagai meterai kebenaran berdasarkan iman yang telah ditunjukkannya. Meterai adalah cap tanda berupa gambar yang tercantum pada kertas atau terukir pada kayu, besi, dan sebagainya; biasa dipakai untuk mengesahkan suatu pembayaran atau perjanjian.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Ia disunat kemudian, dan sunatnya itu hanya sebagai tanda bahwa Allah sudah menerimanya sebagai orang yang menyenangkan hati Allah, karena percaya kepada Allah.” Jelaslah sunat merupakan tanda bahwa Allah sudah menerima Abraham sebagai orang yang diperkenakan Allah karena imannya.
Dan karena itu, ini penekanan Paulus, Abraham menjadi bapak rohani bagi semua orang yang percaya kepada Allah walau mereka tidak bersunat; juga menjadi bapak rohani bagi orang yang bersunat. Dengan demikian, Paulus hendak menyatakan bahwa baik orang yang bersunat maupun yang tak bersunat, selama mereka mengikuti jejak iman Abraham, bisa menganggap Abraham sebagai bapak rohani mereka.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Bible Art Library