Taurat Musa

Sabda-Mu Abadi | 17 Oktober 2023 | Yos. 8:32-35
”Tidak ada sepatah kata pun dari semua yang diperintahkan Musa, yang tidak dibacakan oleh Yosua di depan seluruh jemaah Israel, termasuk kaum perempuan, anak-anak, pendatang yang ikut serta” (Yos. 8:35).
Demikianlah catatan penulis Kitab Yosua. Di atas mazbah di Gunung Ebal—dengan disaksikan oleh orang-orang Israel—Yosua menulis salinan hukum-hukum TUHAN yang terdapat dalam Taurat Musa. Tindakan ini sepertinya punya makna simbolis—Yosua memperlihatkan dirinya sebagai penerus Musa. Ia tidak membuat orde baru. Hanya pemimpinnya yang berganti, namun kebijakannya tetap. Kebijakan yang ditetapkan Allah sendiri melalui Musa.
Tak hanya itu, setelah menulis ulang hukum-hukum Allah dalam Taurat Musa, Yosua membacakan apa yang dituliskannya itu kepada seluruh umat Israel, termasuk perempuan, anak, dan orang asing. Dengan kata lain tidak ada yang boleh dikecualikan. Itu berarti pendatang pun harus mematuhi hukum Allah selama dia berada di lingkungan Israel.
Penulisan dan pembacaan Taurat Musa itu tampaknya juga memperlihatkan bahwa aturan-aturan harus terus diproduksi atau dicetak ulang dan disiarkan. Tak ada gunanya hanya dicatat tanpa disebarkan. Dan tindakan ini menegaskan bahwa hukum Allah memang signifikan—penting dan bermakna—dalam kehidupan orang Israel.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Olia G.