Teguran Yesus

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 3 Januari 2025 | Mrk. 8:33

”Lalu berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia menegur Petrus dengan keras, ’Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.’”

Sepertinya tindakan Petrus mewakili pandangan para murid lainnya. Catatan penulis Injil Markus—Yesus berkata keras kepada Petrus sambil memandang murid lainnya—menyiratkan bahwa para murid agaknya sependapat dengan Petrus. Mereka berpendapat: apa yang dikatakan Yesus memang keliru. Mereka agaknya merasa bahwa tindakan Petrus itu pasti benar.

Mengikut Yesus berarti berjalan di belakang-Nya. Kristuslah yang di depan. Kehendak-Nyalah yang utama. Bukan sebaliknya. Itulah yang ditekankan Yesus kepada para murid-Nya. Ketika Yesus bicara soal salib, Petrus langsung menegurnya. Dengan tegas Yesus berkata bahwa Petrus hanya bicara menurut kehendak-Nya sendiri.

Nah, di sini persoalan dimulai! Jika Petrus mengakui bahwa Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan, dia seharusnya tidak berorientasi pada pikirannya sendiri, tetapi apa yang dipikirkan Allah. Yesus menyebut Petrus Iblis karena melawan Allah serta rencana keselamatan-Nya. Semua yang melawan Allah memang tak beda dengan Iblis! Dan untuk itu, hanya satu kata yang pantas: ”Enyahlah!”

Ketika Petrus terus berpegang pada pandangannya sendiri tentang kemesiasan-Nya, Yesus menghardik Petrus. Petrus ingin agar Yesus menyesuaikan diri dengan gambaran yang ada dalam pikirannya mengenai Mesias. Namun, Yesus mengingatkan bahwa manusialah yang seharusnya menyesuaikan diri dengan keinginan Allah. Dan bukan sebaliknya.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Mauro