Terhitung Penjahat

Sabda-Mu Abadi | 2 April 2025 | Mrk. 15:27-28
”Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya. [Dengan demikian digenapi nas Alkitab yang berbunyi, ’Ia terhitung di antara orang-orang jahat’].”
Yesus tidak disalibkan sendirian. Bersama dia disalibkan juga dua orang penyamun. Entah mengapa cara ini ditempuh pemerintah Romawi. Bisa jadi banyak orang yang dieksekusi mati saat itu. Yang pasti, di mata pemerintah Romawi pun Yesus orang Nazaret bukanlah sosok yang perlu diistimewakan. Ia sama dengan para penjahat yang pantas dihukum mati.
Penulis Injil Romawi memandang hal ini bukan perkara biasa. Penulis Injil Markus mengarahkan pembacanya untuk memahami perkara ini penggenapan nubuat tentang Hamba Tuhan yang Menderita sebagaimana dinubuatkan Yesaya. Dalam Kitab Yesaya tertera: ”juga karena ia terhitung di antara pemberontak, padahal ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak” (Yes. 53:12).
Jelaslah, dosa manusia membuat Anak Manusia tidak lagi diperhitungkan dunia. Yesus Orang Nazaret dianggap sama dengan para penyamun yang layak dihukum mati. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Dengan rela ia menyerahkan hidupnya dan masuk bilangan orang jahat. Ia memikul dosa orang banyak dan berdoa supaya mereka diampuni.”
Jelas pula di sini bahwa peristiwa penyaliban bukanlah rekayasa Ilahi. Penyaliban bukan peristiwa pura-pura. Yesus sungguh mati sebagai penjahat. Dan karena itulah, penyaliban-Nya sungguh penting dan bermakna: memikul dosa banyak orang.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!