Terombang-ambing
Sabda-Mu Abadi | 1 Desember 2024 | Mrk. 6:17-20
”Sebab, Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara demi Herodias, istri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai istri. Sebab, Yohanes berkali-kali menegur Herodes, ’Tidak diperbolehkan bagimu mengambil istri saudaramu!’ Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan ingin membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan kepada Yohanes karena ia tahu bahwa Yohanes orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Ketika ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.”
Terombang-ambing. Agaknya itulah perasaan yang senantiasa menguasai hati Herodes. Meski menghargai Yohanes Pembaptis, ia merasa perlu menjebloskannya ke penjara karena enggak enak hati dengan istrinya. Sebab, Yohanes Pembaptis tanpa tedeng aling-aling mengkritiknya karena telah menjadikan Herodias—istri saudaranya Filipus—menjadi istrinya.
Tentu saja ia tahu bahwa ia salah karena mengambil istri orang. Namun, Herodias—yang lebih suka menjadi permaisuri sang raja—sungguh sakit hati mendengar kritikan Yohanes Pembaptis. Karena itu, ia mendorong sang suami untuk menangkap sang nabi, bahkan membunuhnya.
Herodes memang terombang-ambing antara membunuh Yohanes Pembaptis demi menyenangkan istri dan menghormati Yohanes Pembaptis karena pribadi benar dan suci. Tak beda dengan daun kering yang ditiup angin. Jelaslah, sang raja sendiri tak memiliki prinsip dalam hidupnya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: