Tersandung

Sabda-Mu Abadi | 23 Maret 2024 | 2Ptr. 1:10-11
”Karena itu, saudara-saudara, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan keterpilihanmu makin teguh. Sebab, jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian, kepada kamu akan disediakan seluas-luasnya jalan memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”
Sepertinya Petrus sengaja memakai istilah “tersandung” di sini. Ia kemungkinan besar memahami bahwa kehidupan orang percaya di dunia ini seperti seorang yang sedang berjalan menuju kekekalan. Dan dalam perjalanan, bisa saja dia tersandung dan jatuh.
Tentu saja, tersandung bukanlah aib. Yang aib adalah orang yang tersandung, namun ia sendiri merasa baik-baik saja.
Jika demikian, ia hanya akan menjadi bahan tertawaan orang lain. Bagi yang tersandung, jalan yang paling logis, ya bangun dan meneruskan perjalanannya. Selama Allah belum memanggil selalu ada kesempatan bagi orang percaya untuk mengubah diri.
Karena itu, Petrus mengajak pembaca suratnya untuk tetap setia dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang Kristen. Mereka harus berupaya sungguh-sungguh agar panggilan dan keterpilihan mereka makin teguh.
Bisa jadi dalam perjalanan hidup selalu ada godaan untuk tidak melanjutkan perjalanan sebagai seorang Kristen. Dan salah satu cara menangkalnya adalah dengan bersikap, berpikir, berwicara, dan bertindak sebagai seorang Kristen. Dengan kata lain, jangan pernah berhenti berbuat baik. Ketika kita berhenti—entah karena capek menjadi Kristen atau karena godaan duniawi—kita bisa enggak yakin dengan apa yang kita percayai.
Namun, ketika kita terus berbuat baik—dalam situasi dan kondisi apa pun—kita akan merasakan luasnya jalan yang menuju ke surga.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Ricardo G. A.