Tindakan Kasih

Sabda-Mu Abadi | 7 Maret 2024 | 1Ptr. 4:11
”Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Dialah yang punya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.”
Sepertinya Petrus hendak menyatakan bahwa orang Kristen dipanggil untuk tidak asal bicara. Kalau memang harus bicara, sebaiknya berbicara seperti orang yang menyampaikan firman Allah. Bukan berarti melulu mengutip firman Allah, namun baiklah saat berbicara bukan diri manusia yang dimuliakan, tetapi Allah dimuliakan. Dengan kata lain, ketika berbicara baiklah bahasa itu menguatkan, bukan melemahkan; memotivasi, bukan menghina.
Berkait dengan pelayanan, Petrus menegaskan agar melakukannya dengan kekuatan yang dari Allah. Artinya bukan dari kekuatan sendiri, tetapi dari Allah. Yang lebih penting, bukan manusia yang dimuliakan, namun Allah. Mengapa? Karena manusia adalah hamba Allah.
Dengan semuanya ini, Petrus hendak menegaskan bahwa semua tindakan kasih semestinya bermuara pada kemuliaan Allah. Jika tidak, tindakan kasih itu perlu dipertanyakan. Seandainya bermuara pada kemuliaan manusia, yang terjadi pastilah kekacauan. Sebab, orang pasti enggak mau berada di bawah orang lain.
Menarik disimak, ketika Allah dimuliakan, manusia akan saling menghargai. Saat Allah dimuliakan, damai sejahtera niscaya hadir. Sebab, Dialah sumber damai Sejahtera.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/T. Rhines