Tuhan yang Menderita

Sabda-Mu Abadi | 30 Maret 2025 | Mrk. 15:23
”Mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.”
Menurut Stefans Leks dalam buku Tafsir Injil Markus, sesuai tradisi kuno Yahudi, kaum perempuan Yahudi biasa memberikan semacam minuman yang mengandung unsur narkotika kepada para hukuman untuk mengurangi rasa sakit mereka.
Tradisi ini sepertinya berakar pada Amsal 31:6-7: ”Berikanlah minuman keras kepada orang yang akan binasa, dan anggur kepada yang susah hati. Biarlah ia minum dan melupakan kemiskinannya, dan tidak lagi mengingat kesusahannya.” Jika memang demikian, kita bisa menduga bahwa yang memberikan anggur bercampur mur bukanlah para serdadu, tetapi perempuan-perempuan Yahudi, mungkin juga pengikut Yesus. Dan menurut Dioskorides Pedanius, dokter tentara pada abad I Masehi—sebagaimana dikutip Stefans Leks—mur memang mengandung unsur narkotika.
Menariknya, Yesus Orang Nazaret menolak sama sekali tawaran itu. Tentu saja ia pasti sakit akibat pukulan dan cambukan. Ia bukan superman. Ia manusia biasa yang terdiri atas darah dan daging.
Namun demikian, Yesus tidak ingin melarikan diri dari kesakitan yang ditimbulkan akibatnya. Ia ingin tetap merasakan sakit itu. Ia ingin tetap merasakan derita itu. Ia ingin mati dalam keadaan sadar. Yesus Orang Nazaret adalah Tuhan yang menderita. Dan karena itulah, kematian-Nya sungguh bisa menggantikan kematian seluruh umat manusia.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!