Tulus Hati

Published by Admin on

Sudah lama saya merindukan memiliki tanaman sayur di pekarangan dan berharap sebagian kebutuhan sayuran untuk keluarga dapat terpenuhi dari sana. Saya membayangkan ketika membutuhkan sayur caisim tidak perlu repot, tinggal memetik sayuran yang dipelihara, asyik bukan? Namun apa daya, halaman tidak cukup luas. Bersyukur masih ada sedikit ruang terbuka di bagian atas rumah yang bisa dimanfaatkan sebagai green house yang cukup untuk menanam sayuran. Itu sebabnya saya mempelajari kembali unsur yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh secara optimal.

Selain cahaya matahari atau cahaya buatan, air, nutrisi dan perhatian dari kita, ada faktor yang penting yang sering dilupakan dalam memelihara tanaman agar memiliki pertumbuhan yang optimal, yaitu udara. Itu sebabnya di banyak green house kita temukan kipas angin. Peran kipas angin ini penting di antaranya melancarkan sirkulasi udara, mengurangi kelembapan ruangan dan mendistribusikan udara khususnya karbon dioksida agar menyebar merata di dalam ruangan itu sehingga memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan tanaman.

Keberadaan udara mengingatkan saya akan salah satu sikap yang perlu dimiliki oleh seorang pelayan Tuhan, yaitu tulus hati. Udara memang tidak tampak namun dia bisa dirasakan keberadaannya memenuhi setiap kehidupan. Udara yang bergerak alias angin meski keberadaannya tidak terlihat, mampu menggerakkan benda-benda di sekitarnya. Dalam melayani Tuhan kita pun tak perlu selalu menampakkan diri, tetapi perlu selalu hadir memberi manfaat tanpa harus menjadi yang paling terlihat. Ketulusan hati yang didasarkan takut akan Tuhan memiliki pemahaman bahwa Tuhan mengetahui segala yang kita kerjakan termasuk motivasinya, sehingga menyadarkan kita untuk tidak melanggar atau mengecewakan hati Tuhan, tetapi menggirangkan-Nya.

Yudi Hendro Astuti | Sobat Media

Foto: Unsplash/Zugr

Categories: Tala