Utang

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi |27 Januari 2023 | Rm. 1:13-15

”Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui bahwa aku telah sering berniat untuk datang kepadamu—tetapi hingga kini selalu aku terhalang—agar di tengah-tengahmu aku menemukan buah, seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain. Aku berutang baik kepada orang Yunani, maupun kepada bangsa-bangsa lain, baik kepada orang terpelajar, maupun kepada orang tidak terpelajar. Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga yang diam di Roma.”

Kerinduan Paulus untuk berkunjung ke Roma adalah agar dia berkesempatan memberitakan Injil di sana. Ia sungguh percaya bahwa pemberitaan Injil di Roma pasti akan ada hasilnya sama seperti di tempat lain. Memang dalam Kisah Para Rasul, Paulus memang ditolak di sana-sini. Namun, selalu ada orang yang percaya di antara orang-orang yang tak percaya.

Dalam pemahaman Paulus, pemberitaan Injil merupakan cara dia melunasi utang kepada bangsa-bangsa lain. Dan utang memang harus dibayar. Mungkin Paulus merasa berutang karena dialah dahulu yang paling gigih—di antara orang-orang Yahudi—menghambat pekabaran Injil.

Tak sekadar menghambat, ia juga menangkapi dan menganiaya orang-orang Kristen. Mungkin dipikirnya, ketakutan akan kematian membuat orang-orang Kristen menghentikan pemberitaan Injil mereka. Dan Paulus menjadi saksi bahwa semakin dihambat, Injil semakin merambat. Dan dia sudah membuktikannya.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/ Sinseeho