Yesus Marah

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 13 Februari 2025 | Mrk. 11:15-17

”Lalu Yesus dan murid-murid-Nya masuk ke Yerusalem. Sesudah masuk ke Bait Allah, mulailah Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah” (Mrk. 11:15-16).

Yesus marah. Rumah-Nya tak lagi suci. Keberadaan para penjual hewan kurban dan para penukar uang itu telah mencemarkan Bait Allah. Yesus pasti memiliki gambaran ideal berkait Rumah-Nya. Dan gambaran itu dihancurkan oleh konsep efisiensi.

Tujuan awal adanya penjual hewan kurban adalah menolong peziarah agar tidak perlu susah-susah membawa hewan kurban. Tentu tak gampang membawa hewan kurban ke Yerusalem. Meski demikian, ada saja yang melakukannya. Mereka telah memilih hewan terbaiknya untuk dipersembahkan kepada Allah.

Menurut aturan, setiap hewan kurban itu perlu diperiksa. Petugas-petugas Bait Allah akan menentukan laik tidaknya hewan tersebut. Jika tidak, para peziarah dianjurkan membeli hewan kurban bersertifikat yang dijual di Bait Allah. Dan harganya, sesuai prinsip ekonomi, pasti lebih mahal dari harga pasar.

Berkait penukaran uang, pada masa itu Bait Allah berhak mengeluarkan uang sendiri. Uang Romawi tak berlaku di Bait Allah. Jika hendak memberi persembahan uang, para peziarah harus memakai uang kudus—uang resmi yang berlaku di Bait Allah. Bait Allah membuka lembaga penukaran uang. Dan tentu saja ada uang jasa di balik pertukaran itu. Lagi-lagi uang.

Dan semuanya itu berlangsung di halaman Bait Allah yang lazim disebut Halaman Orang-orang Kafir. Mereka, karena bukan orang Yahudi, hanya boleh berdoa di situ. Mereka tak boleh masuk ke dalam Bait Allah. Suara hewan kurban, dentingan uang, tawar-menawar pastilah membuat orang sulit berdoa. Itulah yang membuat Yesus sungguh marah.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut adalah tautan untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Zlataky

n.b.: Dukung pelayanan digital via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!