Ahli Waris

Sabda-Mu Abadi | 1 September 2023 | Tit. 3:4-7
”Tetapi, ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan benar yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya melalui permandian kelahiran kembali dan melalui pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita melalui Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh anugerah-Nya, menjadi ahli waris kehidupan kekal, sesuai dengan pengharapan kita.”
Di tengah kebobrokan manusia, nyatalah kemurahan Allah seperti secercah sinar yang menerobos kekelaman. Itulah yang memungkinkan orang percaya menjadi ahli waris kehidupan kekal. Itu berarti kematian bukanlah akhir segala sesuatu. Kematian tubuh adalah awal kehidupan baru. Dan itulah pengharapan terbesar kita.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”supaya oleh rahmat Yesus, kita berbaik kembali dengan Allah dan kita mendapat hidup sejati dan kekal yang kita harap-harapkan.” Jelaslah, kematian dan kebangkitan Yesus Kristuslah yang memungkinkan manusia bersekutu kembali dengan Allah. Jadi, bukan karena perbuatan benar yang kita lakukan, melainkan hanya karena anugerah belaka.
Jelas di sini ada kaitan erat antara baptisan dan Roh Kudus. Roh Kuduslah yang memampukan orang untuk percaya bahwa baptisan adalah tanda bahwa mereka adalah anak-anak Allah. Dan karena itu, mereka menjadi ahli waris kehidupan kekal. Ya, hanya anaklah yang akan menjadi ahli waris.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Datgrey