Diilhamkan Allah

Published by Admin on

Sabda-Mu Abadi | 4 Agustus 2023 | 2Tim. 3:16-17

”Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Alkitab adalah firman Allah. Namun demikian, Alkitab bukanlah suara Allah yang langsung turun dari langit. Alkitab merupakan tulisan manusia yang berisi kesaksian iman orang-orang percaya mengenai karya penyelamatan Allah atas manusia. Penulis Alkitab adalah manusia, yang mempunyai latar belakang kehidupan berbeda, menulis dalam bahasa berbeda, dengan bentuk berbeda, bahkan kadangkala dengan alasan yang berbeda pula.

Jika semuanya terlihat berpusat pada manusia, apakah masih layak disebut firman Allah? Ini yang tidak boleh dilupakan: penulis adalah orang yang berada dalam lingkup penyelamatan Allah dan dilibatkan Allah dalam penyelamatan dan berada dalam penyertaan Roh Kudus.

Penyertaan Roh Kudus terbukti dari kenyataan: meski ditulis oleh orang berbeda dalam banyak segi, namun tulisan itu berbicara tentang hal yang sama, yakni karya penyelamatan Allah atas manusia.

Ini jugalah yang dimaksud dengan ”diilhamkan Allah”. Kata Yunani yang diterjemahkan dengan ”diilhamkan” secara harfiah berarti diembus. Allah mengembuskan Roh-Nya ke dalam diri penulis pada saat penulisan. Dengan kata lain, Allah menguasai dan memakai penulis dengan segala keberadaannya serta bakatnya untuk menyampaikan firman-Nya. Dalam bahasa Latin ”inspirata”— kita mengadopsinya menjadi ”inspirasi”—arti harfiahnya adalah ”dalam Roh”.

Karena diembuskan Allah, Alkitab—dalam Bahasa Indonesia Masa Kini tertera—”berguna untuk mengajarkan yang benar, untuk menegur dan membetulkan yang salah, dan untuk mengajar manusia supaya hidup menurut kemauan Allah.” Dengan Alkitab setiap orang percaya diperlengkapi untuk melakukan pekerjaan baik.

Sehingga, hal terlogis yang mesti kita lakukan ialah membaca atau mendengarnya dengan sepenuh hati dan melaksanakannya dalam kehidupan sesehari.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Doidam10