Injil

Sabda-Mu Abadi | 23 Januari 2023 | Rm. 1:2-4
”Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci, tentang Anak-Nya yang secara jasmani berasal dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati bahwa Dialah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.”
Dalam pemahaman Paulus, Injil—kabar baik mengenai Yesus Orang Nazaret—bukanlah tanpa rencana. Kelahiran, kematian, dan kebangkitan-Nya Itu merupakan penggenapan dari rencana Allah sendiri. Dan semua itu telah termaktub dalam kitab suci.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Kabar Baik itu sudah dijanjikan oleh Allah pada zaman dahulu melalui nabi-nabi-Nya dan sudah tertulis dalam Alkitab.” Dengan kata lain, anehlah jika orang-orang Yahudi tidak percaya kepada Yesus Orang Nazaret. Itu sama halnya dengan tidak percaya pada kitab suci mereka sendiri.
Dan yang ditulis dalam Kitab Suci adalah Yesus Orang Nazaret secara manusiawi adalah keturunan Daud, sekaligus secara ilahi Ia adalah Anak Allah. Keilahian Yesus Orang Nazaret terbukti dalam kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dan ini adalah Kabar Baik bagi umat manusia.
Tentu saja, Paulus sendiri semula tidak memercayainya. Akan tetapi, perjumpaan dengan Yesus Orang Nazaret di jalan yang menuju Damsyik membuat Paulus tak mungkin lagi menyangkal Kabar Baik itu. Tak sekadar tidak menyangkal, Paulus pun merasa dipanggil untuk mengabarkannya. Sebab, yang namanya kabar memang harus terus dikabarkan. Jika tidak, bukan kabar lagi namanya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Nirat